Empat Anak di Sikka Meninggal Dunia Akibat DBD

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

MAUMERE — Jumlah pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Sikka provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengalami peningkatan dari hari ke hari dimana hingga Kamis (6/2/2020) sudah terdapat 405 warga Sikka terserang.

Meningkatnya jumlah kasus DBD juga terjadi pada anak-anak hingga merenggut nyawa empat anak di kabupaten Sikka, dimana tiga orang anak meninggal di RS TC Hillers Maumere dan seorang lainnya meninggal di RS Sta. Elisabeth Lela.

“Benar sudah 4 orang meninggal dunia akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD), “ kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sikka provinsi NTT, Petrus Herlemus, Jumat (7/2/2020).

Petrus katakan, meningkatnya kasus DBD membuat status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di kabupaten Sikka diperpanjang hingga 14 hari ke depan, sejak tanggal 6 Februari hingga tanggal 20 Februari 2020 nanti.

Sementara itu Direktur RS TC Hillers Maumere menyebutkan, sejak bulan Januari 2020 hingga tanggal 6 Februari 2020 sudah 356 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah kabupaten Sikka ini.

Hingga kemarin, kata Clara, sudah 356 pasien yang dirawat di RS TC Hillers Maumere, dimana Januari sebanyak 280 kasus sementara di Februari hingga tanggal 6 kemarin sudah 76 kasus.

“Selama bulan Januari, dari 280 kasus DBD yang kami tangani, 169 merupakan anak-anak dan 111 lainnya orang dewasa. Februari hingga kemarin sudah 76 penderita, dimana 52 orangnya anak-anak dan 24 lainnya orang dewasa,” jelasnya.

Hingga kemarin (7/2/2020) tambah Clara, masih terdapat 43 pasien DBD yang dirawat di RS TC Hillers Maumere dimana 33 merupakan kasus lama dan 10 lainnya merupakan kasus baru, yang mana 7 orang adalah anak-anak.

Lihat juga...