Presiden Soeharto (2): Memasuki Pendidikan Militer

Rupanya nasib baik memayungi Soeharto remaja. Karena kecakapannya ia terpilih mengikuti pelatihan Chudancho atau komandan kompi, untuk mempelajari taktik dan strategi perang.

Selesai latihan ia di tempatkan di Seibu, markas besar Peta di Solo, di Kusumoyudan. Setelah itu ia di tugaskan di Jaga Monyet sebuah nama asrama Tentara Jakarta, untuk melatih siswa STM menjadi tentara zeni. Kemudian dipindah lagi ke Markas Besar PETA yang sudah pindah ke Madiun.

Soeharto remaja berhasil lolos dari pembersihan akibat pemberontakan PETA di Blitar. Ia masih dipertahankan oleh Jepang yang kemudian ditempatkan di kaki Gunung Wilis di desa Brebeg selatan Madiun untuk melatih prajurit PETA.

Kini pemuda yang masa lalu sokolahnya berpindah-pindah, sakit-sakitan dan kesulitan mencari pekerjaan itu telah mengenal dan menguasai dua tradisi kemiliteran yaitu kemiliteran Belanda dan Jepang.

Kelak, pendidikan militer yang diterimanya itu sangat berpengaruh dalam menopang karirnya di kemudian hari. Khususnya dalam ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.

(Bersambung)

Lihat juga...