Pemerintah Siapkan 135 Thermo Scanner di Pintu Masuk Indonesia
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Pemerintah terus mengupayakan penanganan dan penyebaran kasus virus corona dengan memperketat pintu masuk dengan menyiapkan 135 unit thermo scanner yang disebar ke seluruh pintu masuk antarnegara. Selain itu pemerintah juga menyiapkan mekanisme dalam melaksanakan pemeriksaan.
“Pemerintah terus melakukan upaya untuk mencegah corona virus masuk ke Indonesia. Baik dari darat, laut maupun udara, terutama di bandara, dan saat ini sudah disiapkan 135 unit thermo scanner yang disebar ke seluruh pintu masuk antarnegara,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo saat jumpa pers terkait perkembangan bencana di Gedung BNPB, Jumat (31/1/2020).
Kementerian Kesehatan, kata Agus, juga mengaktifkan 21 kapsul evakuasi yang disiagakan di beberapa bandara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Kapsul ini digunakan untuk mengevakuasi siapapun yang dijumpai memiliki tanda-tanda virus corona.
Untuk pemulangan Warga Negara Indonesia yang ada di Wuhan, sebut Agus, pemerintah Indonesia terus mengupayakan untuk melakukan evakuasi, meskipun masih terkendala karena daerah Wuhan masih terisolasi.
“Sesuai dengan NOTAM G0108/20 yang diterbitkan International Notam Office Beijing, 2 maskapai Indonesia (Lion Air dan Sriwijaya Air) dilarang melakukan penerbangan Indonesia-Wuhan,” ungkapnya.
Sementara itu untuk pencegahan penyebaran virus corona, sebut Agus ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya membersihkan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut, hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik, lalu mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, gunakan alkohol 70-80 persen hand rub.
“Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Ketika memiliki gejala saluran pernafasan, gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan,” ungkapnya.
Sedangkan jika ingin hendak melakukan perjalanan ke lokasi yang sudah ditemukan kasus virus
corona jenis terbaru ini, kata Agus, maka sebaiknya melakukan beberapa pencegahan seperti hindari menyentuh hewan atau burung, hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup, hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran pernafasan, patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
“Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam atau batuk,
gunakan masker dan segera kunjungi layanan kesehatan terdekat. Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain. Jangan lupa untuk menginformasikan ke dokter soal riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit,” jelasnya.