Kawasan Wisata Sepi, Penjual Makanan Meliburkan Diri
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak tiga hari terakhir membuat hampir semua pantai wisata sepi pengunjung.
Situasi ini membuat para penjual makanan dan minuman yang selama ini berjualan di sepanjang pantai wisata Kajuwulu, di desa Kolisia, kecamatan Magepanda, serta berjualan menggunakan perahu di pulau pasir putih Taka Belang, meliburkan diri.
“Hampir tidak ada orang yang berlibur ke pantai karena angin kencang dan gelombang juga tinggi. Biasanya orang berlibur ke pantai kan mau mandi di laut,” tutur Herlina Kise, salah seorang penjual makanan dan minuman di pantai Kajuwulu, desa Kolisia, kecamatan Magepanda, kabupaten Sikka, provinsi NTT, Minggu (5/1/2020).
Herlina mengakui, setiap tahun saat awal bulan Januari hingga Februari pasti terjadi angin kencang dan ombak besar disertai hujan membuat masyarakat kabupaten Sikka terutama yang tinggal di kota Maumere malas berlibur ke pantai.
Selama dua bulan ini, dirinya pun hanya sibuk membantu suami menanam dan membersihkan kebun serta lebih banyak berdiam diri di rumah saja karena percuma saja berjualan kalau tidak ada pengunjung yang bertamasya ke pantai.
“Lebih baik di rumah saja daripada terjadi apa-apa karena ada angin kencang dan hujan yang terkadang juga sangat lebat. Biasanya 5 orang penjual di pantai Kajuwulu pun meliburkan diri,” tuturnya.
Dahlia bersama Hj. Halijah warga kelurahan Wolomarang, kecamatan Alok Barat, yang biasanya berjualan di Taka Belang pun mengaku meliburkan diri karena tidak ada pengunjung yang berlibur ke tempat wisata tersebut.