Banjir Bekasi dan Berkah Bagi Pemulung

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

BOGOR — Banjir awal tahun 2020 di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, membawa berkah tersendiri khususnya bagi pemulung. Mereka datang dari berbagai wilayah untuk memanen barang rongsokan, baik di Kota Bekasi dan Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor.

Saryono, pemulung yang sengaja datang dari Cileungsi untuk memungut barang bekas banjir di desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Kamis (9/1/2020). Foto: Muhammad Amin

Umumnya wilayah terdampak banjir parah yang melanda wilayah Bekasi dan Bogor terjadi di sejumlah kawasan yang berbatasan langsung dengan tanggul sungai seperti Sungai Cileungsi, Cikeas yang langsung ke Kali Bekasi.

Sampah yang didominasi oleh perabotan rumah tangga yang rusak akibat terendam banjir menjadi rebutan pemulung.

“Saya sudah empat hari memulung barang bekas di desa Bojongkulur ini. Kami datang dari Cileungsi, nanti sore ada mobil yang nyusul untuk membawa hasil yang sudah dikumpulkan,” ujar Saryono (46) pemulung asal Kebumen, kepada Cendan News ditemui di desa Bojongkulur, Kamis (9/1/2020).

Saryono mengaku sampah pasca banjir yang bisa dimanfaatkan paling banyak buku yang terendam, tapi harganya murah hanya Rp500/KG. Selain buku bekas emberan yang pecah atau sampah plastik.

Dia dan dua temannya mengumpulkan semua jenis sampah sisa banjir yang sudah dibuang warga di depan rumah ataupun di tempat pembuangan khusus sekitar komplek. Setiap hari mendapatkan satu mobil carry untuk di bawa ke Cileungsi, dipilah lagi kemudian dijual.

“Kami bertiga membagi jenis yang dipulung, ada yang hanya khusus ambil per bekas spring bed, besi atau beling. Ada yang khusus memungut ember plastik atau jenis barang berbahan plastik. Saya sendiri khusus perabotan rumah tangga,” tandasnya.

Lihat juga...