Mabes Peka Uyghur Desak Indonesia Menunjukkan Pembelaan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Masyarakat Bekasi Peduli Kemanusiaan (Mabes Peka) Uyghur, mendesak Pemerintah Indonesia untuk menunjukkan keberpihakan melalui pernyataan tegas bahwa apa yang dialami muslim Uyghur tidak sesuai dengan aturan di wilayah NKRI.

Ratusan massa aksi tersebut berkumpul dan mengutuk keras apa yang terjadi terhadap Muslim Uyghur. Massa yang tergabung dari puluhan Ormas tersebut mengibarkan bendera Tauhid di Tugu Perjuangan Kota Bekasi Jalan veteran. Mereka mendesak pemerintah mengusir Kedubes China dari Indonesia.

Sebelumnya rombongan aksi tersebut menggelar salat Sunat Gerhana bersama di Masjid Al Barkah. Aksi itu berjalan damai dan bubar sebelum kumandang azan Asar. Secara bergantian masing-masing perwakilan berorasi mengutuk apa yang terjadi di Uyghur.

Ismail Ibrahim, salah satu koordinator Mabes Peka Uyghur, di sela-sela aksi, Kamis (26/12/2019). Foto: Muhammad Amin

“Aksi digelar di tugu perjuangan bentuk membangkitkan semangat perjuangan dari umat Islam Bekasi untuk membebaskan perilaku melanggar yang dilakukan komunis kepada umat muslim Uyghur,” kata Ismail Ibrahim, koordinator Mabes Peka Uyghur, di sela-sela aksi, Kamis (26/12/2019).

Dikatakan bahwa aksi tersebut ada sebelas tuntutan untuk ditujukan kepada pemerintah Indonesia dan dunia. Pertama mendesak pemerintah Indonesia segera mengeluarkan sikap keras dan tegas bahwa apa yang terjadi di Uyghur bertentangan dengan aturan di Indonesia.

“Jika perlu usir Kedubes China dari Indonesia jika tidak bisa diajak untuk meredam apa yang menimpa terhadap Muslim Uyghur,” tegas Ibrahim.

Lihat juga...