Kurs Dolar Menguat di Akhir Perdagangan, Sabtu

NEW YORK – Kurs dolar menguat pada akhir perdagangan, pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah lima hari berturut-turut melemah, terangkat oleh data yang menunjukkan ekonomi Amerika Serikat (AS) menciptakan lebih banyak pekerjaan dari yang diperkirakan pada November, mendukung sikap Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunga setelah memotongnya tiga kali tahun ini.

Peningkatan dalam dolar cukup moderat meskipun angka pekerjaan relatif kuat. Greenback telah terpukul sepanjang pekan karena banyaknya data yang lebih lemah dari yang diperkirakan di sektor manufaktur dan jasa-jasa Amerika Serikat, dengan investor datang untuk memahami kenyataan, bahwa ekonomi melambat.

Laporan pekerjaan pada Jumat (6/12/2019), memberikan kelonggaran dari semua pesimisme dan ketidakpastian yang berkelanjutan atas status negosiasi perdagangan Amerika Serikat dan Cina.

Data menunjukkan, data penggajian (payrolls) nonpertanian meningkat 266.000 pekerjaan bulan lalu, dengan manufaktur menutup semua 43.000 posisi yang hilang pada Oktober. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters, memperkirakan data penggajian naik 180.000 pekerjaan.

Dolar masih membukukan kerugian persentase mingguan terburuk dalam lebih dari sebulan, meskipun menguat pada Jumat (6/12/2019).

“Tidak ada pertanyaan, laporan pekerjaan hari ini kuat, tetapi apakah cukup kuat bagi orang untuk mengubah pandangan mereka tentang ekonomi?” kata Kepala Strategi Pasar Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, di New York.

“Saya masih berpikir, ekonomi AS melemah dan saya pikir angka hari ini tidak akan mengubah ekspektasi masyarakat terhadap PDB (produk domestik bruto) kuartal ke empat,” tambahnya.

Lihat juga...