Warga Diminta Segera Tinggalkan Lokasi Pendulangan Emas di Area Freeport
TIMIKA – Warga pendulang emas tradisional yang ada di Kali Kabur area PT Freeport Indonesia, diminta segera meninggalkan lokasi pendulangan.
Kawasan tersebut sudah dimasuki oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). “Sudah kesekian kalinya kami mengimbau warga pendulang yang ada di area PT Freeport Indonesia agar segera ke luar dari lokasi-lokasi pendulangan. Ini demi keamanan dan kenyamanan mereka sendiri. Sebab tidak dibantah lagi sekarang ini kelompok separatis itu sudah membaur dengan para pendulang di area PT Freeport Indonesia,” kata Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan, Jumat (29/11/2019).
Sesuai laporan yang diterima Dandim, diperkirakan jumlah pendulang emas tradisional yang mengais butiran emas dari pasir sisa tambang (sirsat) atau tailing PT Freeport Indonesia yang dialirkan melalui Kali Kabur menuju dataran rendah Mimika, mencapai sekira 16 ribu orang. “Laporan yang kami terima dari organisasi pendulang, ada sekitar 16 ribu orang yang sekarang berprofesi sebagai pendulang mulai dari kawasan dataran tinggi sampai ke kawasan dataran rendah Mimika,” jelasnya.
Kodim 1710 Mimika bersama aparat kepolisian setempat telah melakukan koordinasi dengan organisasi pendulang dan paguyuban-paguyuban di Timika. Warga diminta ikut mengingatkan warga pendulang, agar segera meninggalkan lokasi pendulang secepat mungkin.
Namun hingga kini kawasan Kali Kabur terutama di wilayah dataran rendah Mimika masih banyak dipenuhi oleh para pendulang, yang memang menggantungkan nasib keluarganya dari usaha mengais butiran emas tersebut. Dandim tidak sependapat dengan para pendulang, untuk membatasi waktu kegiatan pendulangan dari pagi hingga petang hari. Sementara pada malam hari, mereka turun kembali ke Timika.