Usaha Es Tebu di Lamsel Terkendala Minim Bahan Baku
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Pemilik usaha es tebu di Lampung Selatan (Lamsel) alami kesulitan bahan baku selama kemarau. Amir, pedagang es tebu di Pasar Bakauheni menyebut bahan baku jenis tebu hijau yang kerap ditanam sebagian petani mengalami dampak kekeringan.
Ia memilih mencari bahan baku hingga ke Kabupaten Lampung Timur di wilayah yang masih menanam tebu pada lahan bekas galian pasir.
Penanaman bahan baku pembuatan minuman es tebu selama kemarau terkendala air. Sejumlah lahan pertanian berkontur pasir dan dekat sungai dimanfaatkan oleh warga untuk menanam tebu. Batang tebu menurut Amir dibeli dari sejumlah petani dengan harga Rp2.000 untuk digunakan sebagai minuman es tebu memakai alat penggiling. Batang tebu akan dipanen saat memasuki usia 6 bulan.
Proses mencari bahan baku di wilayah Lamtim menjadi solusi tingginya minat akan minuman es tebu. Sebab dalam sehari Amir dan rekannya bernama Budi menjual sebanyak 100 hingga 300 gelas tebu perhari. Tingkat kebutuhan batang tebu yang meningkat tanpa diiringi dengan penanaman menjadi kendala bagi usaha minuman tebu. Ia bahkan memilih mengontrak tanah untuk menanam tebu.
“Kontrak tanah yang lahannya subur saya gunakan untuk menanam tebu tapi hanya sebagai cadangan saat bahan baku yang dibeli dari daerah lain mulai berkurang,” ungkap Amir saat ditemui Cendana News, Selasa (26/11/2019).
