Unej Luncurkan Makanan ‘Singasaras’, Olahan dari Singkong
Editor: Makmun Hidayat
“Kalau tidak diberi tahu jika nasi goreng yang saya makan terbuat dari singkong, mungkin kami mengira ini nasi goreng biasa dari nasi yang berasal dari beras. Sebab rasanya sama dengan nasi goreng yang biasa kami makan. Kalau masaknya mudah, saya juga pingin mengolah Singasaras juga sebagai makanan sehari-hari,” tutur Salsabila Kusuma Dewi, mahasiswi Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik yang pagi itu turut merasakan enaknya Singasaras goreng.
Dalam momen ulang tahun ini, Fakultas Kedokteran meneguhkan kembali posisinya sebagai pionir di bidang Agromedis di Indonesia. Agromedis merupakan bidang ilmu kedokteran yang mempelajari masalah kesehatan terkait seluruh kegiatan pertanian dan lingkungannya, mencakup pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan dalam lingkungan biologi, fisika, kimia, dan sosial budaya.
“Sebagai langkah awal, kami membuka diri melalui Agromedicine Fair 2019 dalam Festival Tegalboto dalam rangkaian memperingati Dies Natalis Universitas Jember ke-55, termasuk memperkenalkan senam Agromedis,” kata Supangat, Dekan Fakultas Kedokteran.
Dalam Agromedicine Fair ini, Fakultas Kedokteran Unej meluncurkan beberapa program unggulan antara lain Tani Siaga (Agromedicine Emergency Unit), PanganAman (Agrosafe), Tani Bugar (AgroFit), Tani Sehat (Agrobust), Agromedis Bergerak (Mobile Agromedicine), Tani Ceria (PsikoAgromedicine) dan Dokter Taniku (AgroDoctor).
Rektor Unej Moh. Hasan bersama Dekan Fakultas Kedokteran berkesempatan mempraktekan Senam Agromedis bersama puluhan mahasiswa Fakultas Kedokteran.
“Senam Agromedis ini diciptakan oleh dokter Cholis Abrori, gunanya meminimalkan cedera pada petani,” imbuh Dekan Fakultas Kedokteran.