Siswa SMP di Denpasar Ciptakan Aplikasi Solusi Ketahanan Pangan
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

DENPASAR — Siswa SMPN 9 Kota Denpasar berhasil menciptakan aplikasi solusi ketahanan pangan berbasis aplikasi android. Keberhasilannya dalam mengembangkan inovasi teknologi tersebut berhasil mengantarkan I Putu Agus Restu Astika Putra untuk menjadi wakil Indonesia pada ajang We Code Internasional 2019 yang digelar di Guangzhou, China pada 24 November mendatang.
I Putu Agus Restu Astika Putra mengatakan, aplikasi ini diberi nama Solusi Ketahanan Pangan (Si Tangan). Aplikasi ini dibuat untuk mengatasi permasalahan di masa depan yang mana pada tahun 2050 diperkirakan ketahanan pangan akan semakin menipis.
Aplikasi Si Tangan ini dibuat juga berdasarkan pada tema kompetisi WeCode 2019, yaitu ‘Mencari Solusi Ketahanan Pangan’. Dalam lomba ini, peserta diberikan masalah pangan, di mana pada 2050 mendatang diperkirakan akan terjadi kekurangan jumlah makanan dibandingkan dengan jumlah populasi manusia.
“Saya coba buat aplikasi yang memberikan semacam solusi untuk mengatasi masalah ini pangan itu,” ujar pelajar yang akrab disapa Agus saat ditemui di sela-sela pertemuan dengan Walikota Denpasar Kamis, (21/11/2019).
Menurutnya, aplikasi Si Tangan ini melalui beberapa proses kompetisi baik ditingkat Kota, Provinsi dan pada akhirnya dilombakan dalam kompetisi WeCode 2019 di Jakarta. Karya apik ini mampu mengalahkan ratusan peserta dari berbagai kawasan se-Indonesia dan keluar menjadi juara satu.
Dikatakan, dalam aplikasi android Si Tangan ini terdapat tiga menu utama. Pertama, solusi cara pemanfaatan lahan yang terdiri dari materi sengkedan, tumpang sari, dan tebang pilih. Kedua, memulihkan ekosistem yang terdiri dari materi daur ulang, reboisasi, dan penggunaan pupuk organik. Yang ketiga, menu utama tentang indeks massa tubuh ideal (BMI Calculator) berupa perhitungan berat badan dan tinggi ideal dalam mencari tubuh ideal.