Samarium 153, Inovasi BATAN Bagi Penderita Kanker
Editor: Koko Triarko
Ia juga menyebutkan, bahwa efek samping dari Sm-153 ini sangat kecil, dan dosis yang dibutuhkan juga kecil. Yang penting, Sm-153 tidak menimbulkan kecanduan.
“Targeted therapy ini berbasis pengenalan molekul. Jadi kalau molekulnya beda, dia tidak akan bereaksi. Sehingga, sangat efektif dalam perawatan yang hanya menjangkau sel kanker,” ujar Rohadi.
Mekanisme kerja Sm-153, lanjut Rohadi, tidak hanya menghilangkan rasa sakit, tapi juga menahan pertumbuhan sel kanker.
“Prinsipnya adalah Samarium ini memiliki radiasi beta yang mampu menghilangkan rasa nyeri dengan mematikan fungsi saraf. Selain itu, Samarium ini juga menekan pertumbuhan sel kanker di tulang,” tutur Rohadi.
Samarium mulai diteliti sejak 2000an pada pertemuan internasional terkait radiofarmaka. Dalam pertemuan ini, dinyatakan ada beberapa bahan radioisotop yang berpotensi menjadi terapi paliatif.
“Saat kembali, BATAN memilah mana yang bisa diproduksi dengan reaktor yang dimiliki. Yang paling mudah, ya Samarium. Baru setelah itu kita tentukan pembawanya. Ya, EDTMP itu,” pungkas Rohadi.