Pusat Perawatan Ebola di Kongo Diserang, Tiga Tewas

Seorang pekerja kesehatan Kongo memberikan vaksin ebola kepada seorang anak di Pusat Kesehatan Himbi di Goma, Republik Demokratik Kongo, (17/7/2019) – Foto Ant

GOMA – Tiga petugas kesehatan tewas dan beberapa lainnya terluka, dalam serangan di pusat-pusat penanganan Ebola di bagian timur Kongo, Kamis (28/11/2019) pagi waktu setempat.

Kekerasan dan kerusuhan sudah sangat menghambat upaya untuk menahan laju wabah terburuk kedua Ebola, yang telah merenggut 2.199 nyawa orang sejak wabah itu diumumkan pada Agustus 2018. Kelompok milisi, yang dikenal sebagai Mai Mai dan para warga setempat, selama ini sudah beberapa kali melancarkan serangan ke fasilitas-fasilitas kesehatan. Kadang-kadang aksi tersebut dilakukan, karena mereka percaya bahwa Ebola sebenarnya tidak ada.

Atau, mereka melakukan serangan karena kesal tidak mendapat bagian dari aliran dana sumbangan. “Para petempur Mai Mai telah berkali-kali menyerang pusat penanganan Ebola di Mangina di Kivu Utara serta di Byakoto di Ituri,” kata Jean-Jacques Muyembe, Kepala Penanganan Ebola untuk Republik Demokratik Kongo.

Menurut kepolisian, ketiga orang yang tewas itu adalah para petugas dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sementara WHO sendiri juga belum dapat memastikan, apakah orang-orang yang terbunuh itu adalah staf mereka.

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mengatakan, bahwa lokasi-lokasi yang diserang bukan rumah sakit atau pusat perawatan. “Ini adalah untuk pertama kalinya kami mendapat serangan yang nyata ke tempat kami,” kata Margaret Harris, seorang juru bicara WHO.

Yayasan medis Medecins Sans Frontieres, Senin (25/11/2019) menyebut, penularan baru Ebola sudah menurun sejak Agustus. Pada Oktober 2019, hanya ada 70 kasus yang teriidentifikasi. Serangan tersebut terjadi di tengah serentetan pembunuhan massal oleh tersangka para pemberontak garis keras di wilayah itu. Hal itu diyakini, telah menewaskan sedikitnya 80 orang dalam satu bulan terakhir ini. (Ant)

Lihat juga...