Produksi Kelapa di Lamsel Selama Kemarau Menurun
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Hasil komoditas pertanian kelapa di Lampung Selatan (Lamsel) mengalami penurunan selama kemarau.
Yusuf, petani kelapa di Desa Padan, Kecamatan Penengahan menyebut produksi buah kelapa menurun dari segi kualitas dan kuantitas. Saat kemarau kualitas kelapa yang dihasilkan memiliki daging buah lebih tipis dan ukuran kecil.
Kualitas buah yang menurun tetap dimanfaatkan petani sebagai bahan baku pembuatan kopra. Sebab kelapa yang dipetik akan dijual dalam grade A, B dan C. Grade A merupakan kelapa dengan ukuran besar, grade B kelapa ukuran sedang dan grade C kelapa ukuran kecil. Harga kelapa grade A menurutnya dijual dengan harga Rp5.000 perbuah, grade B Rp4.000 pada level pengecer.
Selain kualitas, kuantitas buah kelapa dalam satu pohon saat kemarau dalam satu janjang disebutnya menurun. Pada kondisi normal saat penghujan satu pohon kelapa menghasilkan sebanyak enam hingga delapan janjang. Pada musim kemarau setiap pohon maksimal hanya menghasilkan sebanyak lima janjang. Penurunan produksi buah mulai berlangsung sejak empat bulan terakhir.
“Pasokan air yang berkurang selama kemarau ikut mempengaruhi produksi buah kelapa, meski tetap menghasilkan namun tidak sebanyak saat musim penghujan,” terang Yusuf saat ditemui Cendana News, Senin (25/11/2019).
Yusuf menyebut jenis kelapa dalam serta kelapa hibrida dijual setelah proses pengupasan. Buah kelapa butiran tersebut umumnya dijual ke pengepul yang ada di wilayah Jakarta dan Banten.
