BANYUMAS — Peluang pasar gula kelapa yang masih terbuka lebar, ditangkap Yayasan Damandiri dengan mendirikan pabrik pengolahan di salah satu desa penghasil terbesar di Kabupaten Banyumas. Pabrik ini ditarget bisa memproduksi satu ton per hari.
“Kita tugasnya hanya mengumpulkan nira dan memproduksi gula kelapa, untuk pemasaran sudah ditangani oleh PT Saudara yang juga merupakan mitra dari yayasan. Kita tidak bingung lagi memikirkan pemasaran pasca produksi,” kata Kepala Pengelola Dapur Komunal Gula, Tri Riyanto, Senin (25/11/2019).
Bangunan pabrik gula kelapa sudah berdiri dan beberapa peralatan juga sudah selesai dipasang. Antara lain empat wajan berukuran besar yang akan digunakan untuk memasak nira dan wajan pengaduk. Selain itu juga ada banyak loyang menumpuk di sudut ruangan yang digunakan untuk mencetak gula kelapa.
Tri Riyanto menjelaskan, untuk satu wajan bisa menampung nira sebanyak 500 liter, sehingga dengan empat wajan, dalam satu kali proses memasak bisa mengolah nira hingga 2.000 liter.
“Rendemen nira ini sampai 25 persen, sehingga 2.000 liter nira kurang lebih akan menjadi 200 kilogram gula cetak,” terangnya.
Proses pembuatan gula kelapa ini cukup mudah dan cepat. Nira tinggal dimasak dalam wajan besar. Setelah matang dan mulai mengental, dipindah ke dalam wajan pengaduk. Proses pengadukan ini berfungsi untuk memaksimalkan pengentalan nira yang sudah masak. Setelah itu, tinggal di tuang dalam cetakan dan ditunggu hingga dingin.
