Menristek Dukung Inovasi Berdampak Langsung pada Masyarakat
Dipilihnya Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai area uji terap traktor tangan berbahan bakar gas, tidak lepas dari fakta karena kabupaten ini merupakan lumbung padi dan pangan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Bupati Sidenreng Rappang, Dollah Mando menuturkan wilayahnya menyumbang surplus beras sebanyak 200 ribu ton per tahun dari total 400 ribu ton beras yang dihasilkan. Jumlah tersebut berasal dari 49 ribu hektar lahan yang digarap.
“Di samping beras, kami juga memproduksi 2 juta telur per hari dan menjadi produsen telur terbesar se-Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Bupati Dollah mengatakan inovasi di bidang mekanisasi pertanian akan membawa manfaat besar dalam pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayahnya.
Tantangan ke depan dalam pemanfaatan inovasi konverter kit untuk traktor tangan adalah perlunya kebijakan distribusi bahan bakar gas untuk sektor pertanian, sehingga tidak mengganggu kebutuhan gas untuk rumah tangga.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan kementerian dan BUMN terkait untuk merumuskan kebijakan ini,” ujar Menteri Bambang.
Sementara itu, pada acara Temu Mitra Maiwa Breeding Center (MBC) dengan Menristek/Kepala BRIN yang diadakan di MBC Kabupaten Enrekang, Menteri Bambang mengapresiasi model implementasi inovasi para peneliti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para peternak.
MBC merupakan Program Pengembangan Industri Pembibitan Sapi Lokal Berbasis Iptek yang dikelola oleh Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang, dan PT KAR dengan dukungan penuh Kementerian Riset dan Teknologi melalui Program Inovasi Industri. Melalui sistem inti-plasma, MBC bergerak dari hulu sampai hilir dalam usaha peternakan.