Masjid Dituduh Terpapar Radikalisme, Tutut Soeharto: Sungguh Merisaukan Hati
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
JAKARTA — Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto, di hadapan ratusan pengurus takmir atau paguyuban Masjid Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) mengaku risau karena masjid tengah menjadi sorotan. Tempat ibadah umat islam tersebut dituduh menjadi tempat penyebaran radikalisme, terorisme, anti Pancasila, anti NKRI, sehingga perlu diawasi.
“Akhir-akhir ini, masjid tengah menjadi sorotan. Tuduhan bahwa masjid menjadi tempat penyebaran radikalisme, terorisme, anti Pancasila, anti NKRI, hingga perlu diawasi Negara, sungguh merisaukan hati,” ucap Mbak Tutut Soeharto di Gedung Granadi, dalam acara anugerah Fastabiqul Khairat kepada delapan yayasan atau dewan kemakmuran masjid oleh Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP), Kamis (28/11/2019).
Dikatakan juga, sebuah tuduhan yang jauh panggang dari api. “Saya percaya tuduhan itu tidak tepat untuk masjid-masjid yang ada dalam naungan YAMP,” tandasnya.
Disebutkan, masjid yang bercirikan arsitektur Islam khas masa penyebaran dakwah para wali itu, selain menyandang nama Amalbakti Muslim Pancasila, juga telah memiliki garis perjuangan yang digariskan oleh almarhum HM Soeharto, yakni menjadi pusat peribadatan sekaligus pusat peradaban umat di sekitarnya.
Masjid harus menjadi tempat paling nyaman dan aman bagi warga untuk menunaikan shalat dan berbagai ibadah lainnya, dan sekaligus memberi manfaat pendidikan, ekonomi, seni budaya, bahkan kesehatan bagi warga sekitarnya.
Dia mengapresiasi para takmir masjid YAMP tersebut telah berhasil mewujudkan garis perjuangan tersebut, dalam suasana berlomba-lomba mewujudkan kebaikan (Fastabiqul Khairat).