SDM Berkompetensi Dibutuhkan di Era Industri Konstruksi 4.0.

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Sudah dilakukan sekarang namanya belajar jarak jauh dan ini menjadi bagian untuk memudahkan agar mahasiswa setelah lulus sudah punya arah dia mau jadi ahli apa,” tuturnya.

Setelah selesai dengan surat pendamping ijazah, mereka bisa ikut lagi uji kompetensi dan setelah itu mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai tenaga ahli muda. Setelah dia mendapatkan sertifikat tersebut dia akan punya hak untuk mendapatkan pekerjaan karena dia wajib dipekerjakan oleh penyedia jasa maupun pengguna jasa.

“Jadi kalau ada dua tenaga kerja, yang satu punya sertifikat dan satunya lagi tidak punya sertifikat, maka yang punya sertifikat inilah yang berhak mendapatkan pekerjaan,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor ITN, Dr. Ir. Kustamar, M.T, memaparkan bahwa event tersebut menjadi upaya ITN untuk menyesuaikan diri seiring dengan perkembangan era industri 4.0.

Rektor ITN Dr. Ir. Kustamar, M.T saat menghadiri seminar nasional di ITN, Kamis (31/10/2019). Foto: Agus Nurchaliq

Karena nantinya para mahasiswa akan terjun langsung ke dunia kerja, sehingga harus menyesuaikan kemampuan dan skill dengan kebutuhan di lapangan.

“Secara keilmuan di perguruan tinggi kurikulum akan kita lengkapi. Jadi semua mahasiswa juga kita arahkan paling tidak dia terampil dalam penggunaan software. Syukur-syukur kalau dia bisa mengembangkan software atau bisa coding. Tapi itu memang perlu dikerjakan secara bertahap karena mahasiswa yang sudah masuk sekarang tidak mungkin kita genjot ke sana, dan dosennya juga tidak bisa secepat itu kita kondisikan, semua harus bertahap,” pungkasnya.

Lihat juga...