Pembersihan Sampah Bambu di Bekasi Terkendala Debit Air

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Penguraian sampah bambu di Bendung Koja, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, masih terus dikerjakan. Tim katak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengakui tingkat kesulitan akibat debit air menyusut karena kemarau, sehingga sampah sulit dialirkan.

“Penguraian sampah bambu di Bendung Koja, dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya seperti golok dan gergaji yang digunakan memotong bambu,” ujar Madalih, Ketua Tim Katak DLH Kota Bekasi, kepada Cendana News, Rabu (23/10/2019).

Madalih alias Otoy, Ketua Tim Katak UPTD Lingkungan Hidup Jatiasih, saat dijumpai, Rabu (23/10/2019) – Foto: Muhammad Amin

Mereka juga mengaku kesulitan saat mengangkat bambu dari aliran sungai Cikeas tersebut ke atas pemukaan tebing karena kecuraman dan debit air yang kecil. Begitupun saat menyelam karena baju pelampung kebesaran tidak jarang menutup kepala tim katak.

Menurut Otoy, sapaan akrab Ketua Tim Katak ULP LH Jatiasih tersebut, jika debit air besar maka sangat membantu dalam mengurai sampah. Tapi debit air sangat kecil, tim Katak hanya berjibaku dengan bambu menggunakan peralatan seadanya.

Dikonfirmasi apakah ada intensif lebih dari dinas terkait menimbang beratnya pekerjaan mengurai sampah di bendung Koja, Otoy mengaku, tidak ada tambahan intensif untuk timnya. Namun imbuhnya terkadang Kepala Dinas mengirim uang untuk beli makan atau minuman saat bekerja.

“Kami kerja ikhlas untuk mengurai sampah Bambu yang menyumbat Bendung Koja. Tidak ada intensif tambahan, terkadang ada warga yang peduli mengantar makan, kue atau minuman dan itu kami berterima kasih,” ucap Otoy.

Lihat juga...