Inovasi Pendingin Ikan Tenaga Matahari dan Air Karya Mahasiswa ITN
Editor: Mahadeva
Sehingga, ketika kapal bergerak maka turbin akan berputar, disitulah akan didapatkan energi dari air untuk Hycpo. Tempat pendingin tersebut menggunakan tiga beban yakni pendingin, lampu penerangan dan lampu ketika kulkas dibuka seperti kulkas pada umumnya.
Pendingin Hycpo dirancang hemat daya, dengan menambahkan kontrol suhu. Ketika pada suhu tertentu, misalnya lima derajat celcius, maka otomatis mesin pendingin akan mati. Mesin Hycpo akan hidup lagi pada saat suhu naik lebih dari 10 derajat celcius. “Oleh sebab itu untuk pengembangan selanjutnya yang kita tekankan adalah bahan dari pendingin agar bisa menahan suhu dalam jangka waktu lama, sehingga penghematan energi bisa semakin besar,” tandas Cahyo.
Saat ini Hycpo masih berupa prototype, jadi hanya bisa menampung ikan sarden antara empat hingga lima kilogram. Proses pembuatan Hycpo memakan waktu dua minggu dan menghabiskan biaya Rp1,9 juta. “Untuk pembuatan alat selama dua Minggu pengerjaan. Sedangkan total pembiayaan karena kemarin masih banyak terjadi kesalahan, kalau dihitung kotor bisa sampai 1,9 juta. Tapi kalau dihitung bersih sekitar Rp1,3 juta sampai Rp1,4 juta,” jelas Ariq.
Inovasi Hycpo, berhasil memperoleh juara satu dalam ajang Chemication 2019, yang diselenggarakan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran.