DKI Anggarkan Rp1,078 Triliun untuk Program Pangan Murah
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
JAKARTA —- Gubernur DKI, Anies Baswedan menyebutkan, kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau menjadi salah satu hal utama untuk mewujudkan Jakarta berketahanan.
Dia menuturkan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk memastikan stabilitas harga pangan dan mengalokasikan anggaran lebih dari 1 triliun rupiah per tahun untuk subsidi bahan pangan, sehingga harga lebih murah serta dapat dijangkau oleh seluruh warga Jakarta, khususnya warga yang tidak mampu.
“Pada 2019, program Pangan Murah dianggarkan sebesar 1,078 triliun rupiah untuk 1.100.894 orang,” ucap Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Dia menilai, jumlah ini meningkat dari 2018, sebesar 885 miliar rupiah untuk 840.630 orang.
Program pangan murah tersebut diselenggarakan di toko perkulakan dan pasar-pasar yang ada di Jakarta. Tokonya buka setiap hari Senin-Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB.
Selain itu, pangan murah juga bisa diperoleh di sejumlah rusun dan RPTRA yang telah dijadwalkan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta.
Mereka yang berhak menerima subsidi pangan, yakni pemegang KJP Plus, pemegang Kartu Pekerja Jakarta, pemegang Kartu Lansia Jakarta, pemegang Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta, Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pegawai Harian Lepas (PHL) dengan pendapatan UMP, serta penghuni rusun milik Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta meresmikan JakGrosir pada 22 September 2019, yang merupakan pusat perkulakan pertama di Kepulauan Seribu, tepatnya berlokasi di Pulau Tidung Kecil.
“Dengan adanya JakGrosir, kini masyarakat Kepulauan Seribu dapat berbelanja kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau,” ungkapnya.