BUMD Agrobisnis Banten Segera Beroperasi

Ia mengatakan, tahun depan gabah-gabah petani sudah bisa mulai ditampung oleh BUMD. Dengan adanya perusahaan ini akan bisa menjamin pasokan kebutuhan beras dan stabilisasi harga beras.

“Tentu nantinya tidak hanya beras saja, tapi komoditi lainnya yang bisa dihasilkan oleh Banten, seperti jagung, kopi, cokelat, manggis dan produk lainnya dari sektor pertanian dan kehutanan di Banten,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 148 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang sudah terbina, dengan anggota masing-masing gapoktan sekitar 60 sampai 90 orang petani, yang bisa secara terus-menerus bekerja sama dan memperoleh pembinaan dari perusahaan daerah.

“Tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik saja. Komoditi yang bernilai ekonomi tinggi seperti kulit melinjo, manggis juga bisa diekspor. Kemarin juga melalui pihak lain sudah ekspor ke Cina,” kata Babar.

Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyampaikan, terkait pembentukan perusahaan daerah PT Agrobisnis Banten yang telah dibentuk oleh Pemprov Banten bersama DPRD Banten itu, difokuskan untuk mendukung pembangunan sektor pertanian.

“Untuk modal PT Agrobisnis ini direncanakan sebesar Rp300 miliar,  pada APBD 2020 dianggarkan sebesar Rp50 miliar dan Raperda penyertaan modalnya sedang dalam proses penyusunan,” kata Wahidin. (Ant)

Lihat juga...