Bubur Uwi, Olahan Tradisional Berkhasiat Kesehatan
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Warga pedesaan di Lampung Selatan masih akrab dengan tanaman uwi atau Dioscorea alata. Saat kemarau, uwi menjadi bahan pangan cadangan yang disiapkan oleh warga.
Lisdaryanti, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, menyebut, uwi merupakan tanaman yang toleran dengan kekeringan. Dia biasa mengolah uwi sebagai bahan pangan. Salah satu olahan yang biasa dibuat adalah bubur. Pengolahan uwi karena bahanan makanan berbentuk umbi tersebut kaya manfaat. Uwi memiliki lendir yang kental yang sebenarnya adalah serat pangan glikoprotein dan polidakarida yang larut air.
Menurut petugas kesehatan dalam program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), mengkonsumsi uwi sangat dianjurkan. Sebab, glikoprotein dan polisakarida yang larut air dan bersifat hidrokoloid. Keberadaanya bermanfaat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Selain menjadi bahan makanan, uwi juga menjadi menu diet untuk mengurangi resiko penyakit tidak menular diabetes dan kolesterol. “Pemanfaatan uwi masih terbatas, apalagi di Lamsel hanya sedikit orang yang menanam uwi. Padahal sebagai bahan makanan, uwi bisa menjadi cadangan makanan dikala kemarau,” tandas Lisdaryanti saat ditemui Cendana News, Sabtu (5/10/2019).
Sebagai sumber karbohidrat, uwi bisa dikonsumsi hanya dengan dikukus atau direbus. Pembuatan bubuw uwi sangat sederhana. Bahan pembuatan bubur uwi diantaranya potongan uwi yang sudah dicuci, kemjudian untuk bumbu santan, garam, daun pandan, vanili, tepung maizena.