BNPB: Dampak Gempa Maluku, 12.137 Rumah Warga Rusak
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 12.137 unit rumah rusak berat akibat gempa yang terjadi di sekitar Provinsi Maluku sejak 26 September lalu.
Sepanjang sebulan terakhir, wilayah Maluku juga diguncang ribuan gempa susulan yang membuat warga masih bertahan di pengungsian.
“Berdasarkan data yang kita punya, total rumah rusak akibat gempa 12.137 unit, terdiri dari 2.712 unit rusak berat, 3.317 rusak sedang, dan 6.108 rusak ringan, serta 730 unit lainnya yang rusak adalah fasilitas umum dan fasilitas sosial,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Agus menyebutkan, selain kerusakan rumah warga dan fasilitas umum serta fasilitas sosial, BNPB juga mencatat, gempa bumi telah mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, 228 orang luka-luka, dan 103.301 warga mengungsi.
“Pengungsi sendiri terdiri dari dua jenis. Pertama pengungsi yang terdampak langsung atau rumahnya rusak dan pengungsi yang trauma atau tidak berani tidur di rumah karena takut gempa susulan datang lagi,” sebutnya.
Hingga saat ini, kata Agus, BNPB sendiri sudah memberi bantuan dana Rp6,5 miliar kepada Pemprov Maluku, Pemkab, Pemkot, hingga TNI untuk operasi pemenuhan keperluan dan kebutuhan dasar pengungsi yang hingga saat ini masih bertahan.
“Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi dilakukan oleh semua pihak, termasuk TNI/Polri dan dikoordinir oleh Pemda. BNPB sendiri sudah memberi bantuan dana Rp6,5 miliar kepada Pemprov Maluku, Pemkab, Pemkot,” ujarnya.