Wisata Bahari di Lamsel Beri Berkah Pedagang dan Pengelola Homestay

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah pedagang dan pemilik homestay di kawasan objek wisata bahari di Lampung Selatan, saat ini mulai menuai berkah rezeki, menyusul beroperasinya kembali objek wisata yang rusak akibat tsunami pada 22 Desember 2018.

Sukarno, pemilik usaha kuliner bakso dan mi ayam Podomoro khas Bakauheni, mengaku wisatawan kerap mampir ke warung miliknya. Lokasi di dekat salah satu homestay membuat warung ramai dikunjungi.

Pulihnya sejumlah objek wisata bahari di Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) memancing kunjungan wisatawan. Berlokasi di Kilometer 3,5 Bakauheni, usaha kuliner miliknya cukup strategis. Ia membuka usaha kuliner tidak jauh dari objek wisata Menara Siger, pantai Tanjung Tuha Pasir Putih, pantai Minang Rua dan Belebuk. Tepat berada di homestay Kedas rujukan penginapan di Bakauheni berkah baginya.

Wisatawan kerap mampir menikmati kuliner mi ayam dan bakso miliknya. Sebagai perbandingan, usai tsunami omzet rata-rata harian hanya mencapai Rp700 ribu. Selanjutnya, pada hari biasa melonjak menjadi Rp1 juta. Usai pemulihan sejumlah destinasi pariwisata bahari, ia mencatat omzet saat akhir pekan bisa mencapai lebih dari Rp1,5 juta.

“Omzet usaha kuliner berasal dari masyarakat umum dan wisatawan yang mampir usai melakukan rekreasi di sejumlah pantai, ditambah lokasi warung dekat dengan pelabuhan penyeberangan Bakauheni,” terang Sukarno, Minggu (15/9/2019).

Usaha kuliner yang sengaja dibuat berkat peluang objek wisata bahari, menurutnya sempat terpukul. Sejumlah objek wisata bahari rusak mengakibatkan kunjungan wisatawan menurun. Sepuluh bulan berlalu, kunjungan wisatawan mulai bergairah. Sejumlah komunitas mobil bahkan mengadakan acara gathering di pantai Minang Rua pada Minggu (15/9). Meski tidak terlibat langsung, usaha kuliner miliknya kecipratan rezeki.

Lihat juga...