Usia Remaja Rentan Terpapar HIV
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Masa remaja ditengarai sebagai salah satu masa rentan paparan HIV. Berbagai hal dianggap menjadi pendorong kerentanan ini. Salah satunya adalah minimnya edukasi tentang SRHR atau Sexual Reproductive Health and Right.
Ahli Kesehatan Masyarakat, Dr. Maya Trisiswati, MKM, menyebutkan, klasifikasi remaja menurut WHO adalah pada rentang umur 10 – 24 tahun.
“Remaja menjadi rentan, karena informasi dan pengetahuan yang tidak akurat. Selain itu, karakter remaja memberikan peluang untuk melakukan tindakan berpotensi terpapar HIV,” kata Dr. Maya, saat ditemui, Senin (23/9/2019).
Ia juga menambahkan, ketahanan keluarga juga berpeluang menyebabkan remaja bisa terpapar HIV.
Tim Advokasi PPH Unika Atmajaya Jakarta, Iman Abdurrakhman, memaparkan kerentanan remaja berawal dari tidak adanya akses pada informasi yang benar terkait SRHR.

“Masyarakat kita masih menganggap pembahasan tentang seksualitas itu tabu. Sehingga, remaja tidak mengerti cara melindungi diri dari akibat dilakukannya seks bebas,” ucapnya.
Ia menjelaskan, bahwa pernah dirinya mencanangkan kegiatan edukasi SRHR di salah satu SMA di Jakarta. Tapi, mendapat penentangan dari komisi sekolah.
“Asumsinya, kita itu mau mengajarkan tentang seks. Padahal, seks itu bukan melulu terkait hubungan intim antara laki-laki dan perempuan. Tapi edukasi terkait cara menjaga organ reproduksi. Saya jadi bertanya, sebenarnya yang berpikiran kotor itu siapa, ya?” ujar Iman, seraya tertawa.
Akibat tidak adanya akses ini, para remaja seringkali mendapatkan informasi yang tidak benar. “Belum ditambah dengan stigma negatif dan masyarakat, saat seorang remaja ingin tes HIV, menganggapnya sudah tidak benar saja. Padahal, penularan HIV itu bukan melulu dari hubungan intim. Bagaimana kalau dia terpapar dari jarum suntik yang tidak steril? Misalnya, dari lokasi pembuatan tattoo,” tutur Iman.