Selidiki Penyerangan Fasilitas Minyaknya, Arab Saudi Undang Pakar Dunia

Asap terlihat menyusul kebakaran di sebuah pabrik Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019) - Foto Ant

RIYADH – Arab Saudi akan mengundang para pakar dunia, termasuk dari PBB, untuk ikut menyelidiki serangan terhadap fasilitas minyak miliknya.

“Arab Saudi juga menyeru kepada masyarakat dunia, untuk mengecam mereka yang berada di balik serangan tersebut,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.

Berdasarkan penyelidikan awal yang dilakukan, menunjukkan adanya senjata buatan Iran yang digunakan dalam serangan tersebut. Serangan itu menyebabkan produksi minyak Arab Saudi menurun drastis, hingga lebih dari setengah.

Akibat dari serangan, pabrik pemrosesan terbesar di dunia mengalami kerusakan. “Kerajaan mampu mempertahankan tanah dan rakyat mereka, serta merespons tegas serangan-serangan tersebut,” tandas pernyataan tersebut lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga mengatakan, serangan itu menargetkan pasokan minyak dunia. Diyakini serangan tersebut akan berbuntut dari tindakan permusuhan. Dan sebelumnya, sernagan juga terjadi terhadap dua stasiun pompa minyak Saudi pada 14 Mei lalu.

Sementara itu, Rusia menyatakan siap membantu Arab Saudi, pascaserangan industri minyak milik negara tersebut. “Jika diperlukan,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Hal itu disampaikan Putin seusai menggelar pembicaraan dengan pemimpin Turki dan Iran di Ankara. Rusia juga menawarkan pembelian senjata buatan Rusia. “Kami siap memberikan bantuan kepada Arab Saudi, dan itu cukup bagi kepemimpinan politik Arab Saudi untuk membuat keputusan bijak pemerintah, seperti yang dilakukan para pemimpin Iran pada saat itu dengan membeli sistem rudal S-300 dan seperti Presiden (Turki) (Tayyip) Erdogan, yang memboyong sistem pertahanan udara S-400 ‘Triumph’ terbaru,” tandas Putin.

Lihat juga...