Pengusaha Boneka di Bekasi Berharap Daya Beli Warga Meningkat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Ketua Himpunan Industri Perajin Boneka dan Jasa Bordir (Hibas) Kota Bekasi, Sulaiman, berharap ekonomi Indonesia membaik sehingga terjadi peningkatan daya beli masyarakat.

“Kelesuan ekonomi yang terjadi sekarang berdampak pada UKM boneka di tanah air karena daya beli masyarakat turun,” ungkap Sulaiman, ke Cendana News, Selasa (17/9/2019).

Kelesuan UKM Boneka di Kota Bekasi diakuinya sudah terjadi sejak tahun 2017. Hal tersebut karena banyaknya regulasi pemerintah seperti kenaikan tarif listrik, BBM, turun dan naik lagi hingga menjadikan harga bahan baku melambung.

Imbasnya, pelaku usaha boneka jadi tidak stabil. Ditambah terus merangkak naiknya nilai dolar sampai sekarang membuat bahan baku boneka mulai dari asesoris, isian kapas bagi boneka dan lainnya juga berdampak pada produksi.

Sehingga sempat buyer, tetap menginginkan harga lama. Sebelum menyadari bahwa ada kebutuhan meningkat dengan mengakali kenaikan harga jual di pasaran. Diakuinya, meski tertatih, sampai sekarang UKM boneka di Kota Bekasi tetap berjalan dan memasarkan produk melalui media sosial.

Bahan baku kapas isian boneka di gudang milik Ketua Hibas Kota Bekasi di Bantargebang, Selasa (17/9/2019) – Foto: Muhammad Amin

Namun demikian dia juga menyebutkan bahwa tidak sedikit pengusaha boneka yang bangkrut, hingga akhirnya hanya memenuhi jika ada permintaan dari buyer tertentu saja.

Diakuinya, ada 30-an UKM Boneka yang tergabung dalam Hibas Kota Bekasi. Sementara diketahui di Kota Bekasi sendiri ada empat himpunan boneka. UKM Boneka cukup terbantu dengan pemasaran melalui media sosial hingga tak sedikit buyer langsung datang ke perajin untuk bertransaksi.

Lihat juga...