LIPI: Bidang Patahan Sumber Gempa Ambon Belum Terpetakan

AMBON — Bidang patahan lempengan sebagai sumber gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9) belum terpetakan dalam peta sebaran sesar aktif Indonesia yang diterbitkan Pusat Gempa Nasional.

“Kami coba posisikan titik gempa pertama di peta sebaran patahan atau sesar dari Pusgen (Pusat Gempa Nasional), ternyata pusat gempa yang terjadi tidak terletak di bidang patahan yang sudah dipetakan sebelumnya,” kata ahli geologi dari Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2LD-LIPI) itu, Fahreza Sasongko, di Ambon, Minggu (29/9/2019).

Fahreza yang memimpin tim tanggap cepat gempa P2LD-LIPI mengatakan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa posisi bidang patahan yang menjadi sumber gempa magnitudo 6,5 berada di wilayah patahan naik dengan mekanisme sesar mendatar bergeser, sedangkan gempa susulan magnitudo 5,6 memiliki mekanisme sesar turun.

Episenter atau titik awal terjadinya gempa pertama, kedua, dan gempa-gempa susulan lainnya menunjukkan adanya deformasi atau perubahan bentuk pergerakan arah bidang patahan yang menjadi pemicu utama gempa dengan magnitudo 6,5.

Setelah dipetakan, posisi bidang lempeng patahan yang baru terdeteksi tersebut berada di wilayah daratan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dan belum terekam oleh Pusgen, seperti halnya sesar darat aktif Kairatu yang tercatat pernah menghasilkan gempa besar pada 1950.

Kendati baru terdeteksi, kata dia, bidang patahan tersebut bukanlah sesar baru, melainkan sudah terbentuk sebelumnya dan baru menampakkan gejala reaktif, sebagaimana sesar-sesar aktif pada umumnya yang mengalami periodik pengulangan dalam 50 hingga 100 tahun sekali.

Lihat juga...