LIMA Persiapkan Kompetisi Olahraga Tingkat Asia

Editor: Mahadeva

MALANG – Dua tahun ke depan, Liga Mahasiswa (LIMA), menargetkan bisa membuat kompetisi olahraga di level asia. Sehingga ada jenjang lanjutan, setelah selesai Liga Mahasiswa Nasional.

Harapannya, LIMA bisa unjuk gigi di level Asia. Hanya saja, konsep yang dipakai nantinya berbeda dengan ajang olahraga lain yang sudah ada lebih dulu. “Kalau biasanya para atlet mewakili negaranya dan menghilangkan nama almamaternya, kalau kami justru kebalikannya. Misalnya yang lolos ke tingkat asia adalah atlet dari Universitas Brawijaya, maka mereka akan maju dengan mewakili nama almamaternya,” ujar, Chief Executive Officer (CEO) Liga Mahasiswa (LIMA), Ryan Gozali, Jumat (27/9/2019).

Hal itu dilakukan, karena yang mengeluarkan dana untuk mengikuti kompetisi adalah dari kampus. Jadi, diharapkan kampus bisa meraup keuntungan benefit dari penyelenggaraan kompetisi. Sehingga kampus juga mendapatkan apresiasi. “Semoga semuanya bisa segera dipersiapkan, karena ini memang masih butuh banyak pertimbangan. Formatnya seperti apa, olahraganya seperti apa, apakah sistemnya single sport atau seperti asian games mulity sport, pendanaannya seperti apa, sponsorsipnya seperti apa hingga saat ini semua itu masih terus kita godok,” jelasnya.

Ryan menyebut, saat memulai Liga Mahasiswa sudah pernah terpikirkan untuk membuat ajang di level asia. Tapi memang segala sesuatu butuh proses, dan diakui masih masih menghadapi banyak kendala. “Setelah tujuh tahun penyelenggaraan LIMA, kita belajar banyak hal. Satu hal yang memang susah di Indonesia adalah untuk membangun sebuah budaya olahraga, kalau tidak ada home away-nya itu susahnya setengah mati, apalagi di dalam kampus. Lapangan masih outdor, tribun tidak ada, atau bahkan tidak ada fasilitas olahraganya sama sekali, terus mau ditaruh mana,” tandasnya.

Lihat juga...