Korban Tabrakan Kapal di Flotim Belum Ditemukan

Editor: Mahadeva

LARANTUKA – Seorang nelayan bernama Sulaiman (31), korban tabrakan kapal cepat Fantasy Ekspres 88 pada Sabtu (31/8/2019) siang di perairan Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT, belum ditemukan.

Jasad nelayan yang sedang berlayar menggunakan perahu motor berukuran dua Gross Ton (GT) tersebut, masih belum ditemukan setelah tiga hari proses pencarian. Kapal Sulaiman ditabrakan kapal penumpang, yang berlayar dari Kota Larantuka menuju Lewoleba, Kabupaten Lembata.

Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere, I Putu Sudayana. Foto : Ebed de Rosary

“Operasi pencarian di hari ketiga, dimulai pukul 06.00 WITA, dengan mengerahkan Tim SAR Gabungan,” kata I Putu Sudaya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Maumere, Senin (2/9/2019).

Tim gabungan yang dikerahkan terdiri dari personel Kantor SAR Maumere, Pol Air Larantuka, Pol Air Lembata, BPBD, KSOP dan Nelayan di wilayah LKP (Last Known Position). Dalam operasinya, tim mempergunakan alat RIB 500 PK dari Kantor SAR Maumere, Speed Boat Pol Air Larantuka, Speed Boat dari Pol Air Lembata dan 10 buah perahu nelayan.

Cuaca mendukung proses pencarian. Kecepatan angin berkisar antara lima sampai 15 knots, gelombang tingginya mencapai 0,5 meter sampai satu meter. “Tim SAR Gabungan beranggotakan 72 orang. Dari kantor SAR Maumere sebanyak lima orang, seorang  dari pos AL Flotim, Polsek Adonara Timur dan KSOP Adonara Timur, BPBD Flotim empat orang, Polair Flotim 10 personel serta nelayan sebanyak 50 orang,” jelasnya.

Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli, menyebut, saat kejadian Dirinya ikut dalam pelayaran kapal tersebut. Dia hendak ke Lewoleba. Kondisi kapal yang ditabrak hancur, dan nelayannya tidak kelihatan usai terjadi tabrakan. “Saya lalu memerintahkan kapten kapal untuk memutar kapal dan melakukan pencarian korban. Namun usaha yang dilakukan tidak menemukan hasil,” ujarnya.

Lihat juga...