Kejar Peningkatan Kualitas Madrasah dengan ‘Geram’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Sedangkan kalau di madrasah yang ada di bawah Kemenag, tidak merata pembagiannya. Banyak madrasah yang tidak dapat. Ini yang kemudian dikeluhkan,” papar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 6 Jember ini.

Untuk memperkecil kesenjangan tersebut, Kemenag diharapkan lebih aktif memperjuangkan kepentingan kalangan pendidikan madrasah.

“Sangat diharapkan peran dan lobi-lobi aktif kepada pihak yang berwenang. Agar anggarannya untuk madrasah tidak lagi kecil seperti sekarang,” papar Maijoso.

Diakui Maijoso, saat ini beberapa kendala utama yang kerap dihadapi madrasah adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, akses finansial dari madrasah yang secara umum masih di bawah sekolah umum.

“Banyak madrasah yang ada di wilayah pinggiran, sehingga untuk akses IT saja sulit, karena sinyal terbatas. Juga banyak yang ada di pelosok desa belum terjangkau,” tutur Maijoso.

Sekalipun banyak mengalami kendala, para praktisi pendidikan madrasah tak mau berpangku tangan. Mereka sedang menjalankan serangkaian program untuk mengakselerasi percepatan peningkatan kualitas madrasah.

“Di Jawa Timur, sedang digalakkan program ‘Geram’ atau kepanjangan dari Gerakan Ayo Memajukan Madrasah. Ada beberapa item dari gerakan ini,” tutur Maijoso.

Gerakan yang pertama yakni peningkatan literasi. “Kita berupaya untuk mengajak para pelajar di madrasah untuk lebih rajin membaca buku. Karena itu, perpustakaan menjadi fokus peningkatan kualitas kita,” kata Maijoso.

Berdasarkan survei, kebanyakan pelajar madrasah lebih menyukai buku-buku fiksi seperti novel Islami. Karena itu, pengadaan buku-buku sastra seperti novel Islami akan menjadi salah satu prioritas di samping genre atau jenis buku lainnya.

Lihat juga...