BAZNAS Lakukan Sejumlah Aksi Peduli Korban Asap

Editor: Koko Triarko

Sedangkan tim medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB) memberikan pelayanan kesehatan dengan mengerahkan semua jaringan di titik terdampak.

Dalam pelayanan kesehatan ini, BAZNAS bekerja sama dengan puskesmas setempat. Juga para relawan dokter dan perawat yang selalu siaga untuk membantu menangani dampak kabut asap bagi kesehatan.

“Itu yang paling banyak penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Belasan ribu orang yang terdampak penyakit ini,” ujarnya.

Pada September 2019, tercatat mencapai 919.516 orang penderita ISPA di wilayah karhutla. Yang terbanyak menderita ISPA adalah  kaum duafa dan anak-anak dari keluarga miskin. Sehingga, mereka inilah yang menjadi fokus BAZNAS dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan.

“Yang terbanyak kena ISPA adalah anak-anak karena ini kelompok rentan,” ujarnya.

Namun demikian, dia mengakui BAZNAS memang belum pada kapasitas untuk menjangkau semuanya. “Tapi minimal, prinsipnya yang bisa kita lakukan, kita lakukan. Karena ini kerja sama bersama,” ujarnya.

Dana yang disalurkan BAZNAS untuk membantu korban bencana alam seperti karhutla ini sangat dinamis. Karena, BAZNAS memiliki standar atau ukuran dalam penyaluran dana.

“Jadi kalau bencananya yang level paling tinggi, maka sekurang-kurangnya kita menyalurkan dana itu sekitar setengah miliar. Itu kan bisa dinamis dan bergerak sesuai kondisi lapangan. Tapi, rata-rata jarang yang turun, karena penanganan itu memerlukan dana lebih besar,” pungkasnya.

Lihat juga...