TMII Upaya Konkret Ibu Tien Soeharto Lestarikan Budaya Nusantara
Editor: Koko Triarko
“TMII merupakan upaya konkret Ibu Tien Soeharto menyatukan ragam budaya nusantara. Beliau tidak sekadar membangun kawasan wisata, tapi sangat memahami peradaban budaya leluhur untuk dilestarikan,” ujarnya.
Di TMII, hadir 34 anjungan provinsi dengan ciri khas budayanya, juga termasuk hasil bumi dipamerkan. Ini mengandung filosofi, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan seni, budaya dan alam.
Maka, kata Taufik, sudah seharusnya menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dan, rasa bangga itulah yang mendasari untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai cerminan kesungguhan hati mengamalkan Pancasila.
“TMII adalah wahana wisata pendidikan dan kebangsaan,” tandas Taufik.
Menurutnya, sebagai wahana pendidikan, generasi muda bisa belajar menari atau bermain musik di TMII. Karena di setiap anjungan provinsi ada diklat seni yang siap memberikan pelatihan. Diklat seni anjungan ini memiliki tujuan mulia, untuk membangkitkan cinta Tanah Air kepada generasi muda.
“Cikal bakal seniman itu dari Taman Mini. Kita ada edukasi tarian bisa belajar di diklat seni anjungan, ada sanggarnya,” ujar Taufik.
Sesuai visi dan misi yang diamanahkan Ibu Tien Soeharto, manajemen TMII berkomitmen untuk terus mengembangkan dan melestarikan seni budaya bangsa.
“Insyaallah sesuai dengan visi misi TMII, kami akan terus lestarikan budaya bangsa dengan inovasi, kreasi, supaya generasi muda cinta Tanah Air,” tandas Taufik.
Untuk memanjakan pengunjung, manajemen TMII juga berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga diharapkan bisa bersaing dengan wahana wisata internasional.