Tips Menangani Permasalahan Makan Anak Autis

Editor: Makmun Hidayat

Masalah terakhir adalah tantrum. Dimana pada masa tantrum ini, anak autis akan cenderung mengamuk, sehingga menjadi tidak mau makan.

Untuk mengatasi permasalahan makan ini, Ahmad menegaskan orangtua maupun terapis harus memahami akar permasalahan dulu.

“Perlu digarisbawahi bahwa proses pre-feeding itu sangat penting bagi anak autis. Waktu untuk memulai proses pre-feeding ini juga sangat penting untuk keberhasilan memberikan pengertian bahwa kegiatan makan itu penting,” kata Ahmad.

Tahap pre-feeding dimulai pada saat anak sudah bisa duduk dengan baik.

“Anak harus sudah bisa duduk dengan baik dulu. Nanti mereka harus duduk bersama anggota keluarga yang lain atau sesama temannya. Awalnya bisa sepuluh menit dulu, setelah itu baru ditingkatkan waktunya secara bertahap,” papar Ahmad.

Di awal ini, sebaiknya anak tidak langsung melakukan ritual makan. Sebaiknya, anak dibiarkan melakukan aktivitas yang mereka sukai saat yang lain duduk untuk makan.

“Proses ini akan melatih anak untuk menerima bahwa kegiatan makan itu merupakan suatu hal yang penting dan dilakukan secara reguler,” ujar Ahmad.

Pada tahapan ini, anak akan bisa mempelajari terkait tolerate, interact, bau dari makanan, menyentuh dan merasakan makanan serta mencoba rasanya.

“Jika sudah terbiasa, baru tahapan makan dimulai. Kegiatan ini tidak ada waktu baku kapan harus dimulai. Intinya, anak autis itu harus bisa merekam dulu bahwa makan itu merupakan kegiatan penting,” kata Ahmad.

Untuk tahap awal, orangtua atau terapis sebaliknya mempersiapkan porsi yang kecil bagi mereka.

“Walaupun mereka tidak mau memakannya, tetap saja disajikan. Ini yakin membantu proses visualisasi ke makanan. Dan pastikan agar mereka terlibat dalam proses penyediaan makanan ini,” ucap Ahmad.

Lihat juga...