Sungai Cileungsi Belum Merdeka dari Pencemaran
Editor: Mahadeva
BOGOR – Relawan Bela Alam bersama Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C), menggelar upacara HUT ke 74 RI di bantaran Sungai Cileungsi.
Tepatnya di bawah jembatan Cikuda Desa Wanaherang Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. “Upacara ini, dalam rangka memberi pesan moral, menggugah keseriusan, sensitifitas semua pihak seperti Pemda, pengusaha dan pemerintah pusat untuk menjaga lingkungan sungai Cileungsi bebas dari pencemaran,” ujar Eko Syaful Rohman, Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Minggu (18/8/2019) pagi.
Menurutnya, Sungai Cileungsi butuh di Merdekakan. Karena saat semua pihak berteriak merdeka, ternyata Sungai Cileungsi belum merdeka dari pencemaran. Bahkan kian parah kondisi di setiap tahunnya. “Ini lah pesan yang ingin disampaikan kepada semua pihak. Bahwa Sungai Cileungsi ini butuh di Merdeka-kan,” tandas Eko, usai menjadi inspektur upacara di lokasi tersebut.
Menurutnya, pemanfaatan, keasrian, dan keharmonisan Sungai Cileungsi menjadi harapan warga di empat kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor yang dilewatinya. Warga menginginkan fungsi Sungai Cileungsi bisa kembali sebagai sumber penghidupan seperti sedia kala.

Anggota Fraksi PKS DPRD Bogor tersebut mengatakan, dari data yang diperoleh ada 54 titik penyebab pencemaran di Sungai Cileungsi. Merfeka membuang limbah ke bantaran sungai. Di 2018 lalu, sudah ada diproses hukum tetapi belum membuat efek jera, sehingga praktik pencemaran di Sungai Cileungsi terus terjadi.