Relawan Destana Ujung Tombak Kesiapsiagaan Bencana di Jember

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JEMBER –  Upaya meminimalisir adanya potensi bencana yang cukup tinggi di Jember, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember telah menyiapkan relawan tangguh bencana.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jember, Asrah, mengatakan, potensi bencana di Jember cukup lengkap mulai dari kekeringan, banjir, puting beliung, tanah longsor, gempa hingga tsunami. Berdasarkan data BPBD di tahun 2018 hampir semua kecamatan di Jember terdampak banjir dan angin puting beliung.

“Dengan kondisi seperti ini, perlu diantisipasi salah satunya dengan membentuk relawan desa tangguh bencana. Hal ini dilakukan karena masyarakat saat terjadi bencana bisa mengantisipasi sebelum bantuan datang dari Pemerintah,” kata Asrah saat menghadiri Sosialisasi Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Rabu  (7/8/2019).

Asrah juga menambahkan, relawan Destana tersebut diharapkan bukan hanya mampu mengantisipasi saat terjadinya bencana saja, melainkan juga memiliki kemampuan antisipasi sebelum dan pascabencana.

“Kesiapan warga harus dioptimalkan agar meminimalisir adanya korban jiwa saat terjadi bencana. Salah satunya dengan pelatihan-pelatihan yang harus diberikan,” ujarnya.

Sementara itu terkait kerawanan kebakaran di kawasan hutan selama musim kemarau, Kepala Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Jember, Rukman Supriatna, mengatakan, pihak Perum Perhutani Jember dalam menghadapi kebakaran hutan membangun sinergi antarsemua pihak untuk dapat memadamkan kebakaran yang mudah terjadi di kawasan hutan milik Perhutani.

“Seluruh kawasan hutan Perhutani seluas 72.000 hektare rawan terjadi kebakaran, namun ada tiga hingga empat titik yang paling rawan dan mendapat prioritas kewaspadaan yakni kawasan hutan di Kecamatan Ambulu, Mayang, dan Wuluhan,” katanya.

Lihat juga...