Pentingnya Memahami Kebutuhan Difabel
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Ketua Yayasan Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI), Gayatri Pamoedji, mengatakan, bahwa memahami penyebab dan kebutuhan autis, akan menjadi kunci untuk menentukan apa yang harus kita lakukan kepada para difabel. Sehingga, para difabel akan memiliki kemandirian untuk mendapatkan kesempatan menjalani hidupnya dengan baik.
“Autis ini bisa terjadi karena faktor genetika dan lingkungan. Jadi yang pertama harus dipahami, ini bukan penyakit menular. Dan, buka aib,” kata Gayatri, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jumat (23/8/2019).
Gayatri menyebutkan, dari faktor genetika, saat ini sudah mulai ada upaya untuk memperbaiki kondisi yang ada. “Kalau gangguan pada genetika ini diperbaiki, maka akan ada peluang untuk menjadi lebih baik,” ucap Gayatri.
Faktor lingkungan, menurut Gayatri, merupakan faktor yang paling susah untuk diperbaiki dan dijaga. “Contohnya makanan atau minuman yang kita konsumsi. Sekarang banyak makanan yang sudah tidak berbentuk makanan. Misalnya, makanan ringan anak-anak, itu kan gak ada bentuk makanannya,” ujar Gayatri.
Ia menyebutkan, sebaiknya masyarakat lebih memilih untuk memakan makanan yang masih dalam bentuk aslinya. “Makan itu makanan yang masih ada wujudnya, yang proses memasaknya mudah. Ya, kayak sayur, masih dalam bentuk asli dan proses memasaknya juga tidak rumit,” ungkap Gayatri.
Gayatri menekankan, untuk para difabel, faktor makanan ini menjadi isu utama. “Para difabel harus dikurangi asupan gulanya. Karena gula akan mempengaruhi tingkat keaktifan para difabel,” ucapnya.
Gayatri menekankan, bahwa orang yang berada dalam lingkaran penderita difabel harus memahami, bahwa apa yang dibutuhkan oleh penderita difabel.