Pengelola: Nasib 20 ABK KM Mina Sejati Belum Diketahui
Basarnas koordinasi dengan TNI AL tetapi yang harus lakukan penyergapan adalah KRI milik TNI AL.
Rinto mengaku selama ini antara sesama ABK tidak ada masalah apa pun dan mereka biasa bercanda, namun pada tanggal 16 Agustus 2019 usai memancing ikan dan cumi jelang subuh maka ABK harus istirahat atau tidur.
“Namun pada pukul 10:00 WIT nahkoda KM Mina Sejati mendengar ada suara ribut-ribut di ruang ABK dan setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada perkelahian dan pembunuhan di ruangan tersebut,” tandasnya.
Total di kapal 20 orang belum diketahui nasibnya, tetapi lima ABK dilaporkan tewas, namun sejauh ini belum ada bukti karena mayatnya belum ditemukan, kecuali dua orang yang meninggal dunia saat loncat ke laut bersama 11 orang lainnya termasuk nahkoda kapal.
“Anggota TNI AL sudah naik ke atas kapal dan melakukan pemeriksaan tapi kosong dan posisinya bagian belakang sudah masuk ke dalam air, sehingga tiga pelaku yang merupakan ayah, anak, dan paman bersama 20 ABK lain yang belum diketahui keberadaannya,” akui Rinto.
Sementara Kapten KRI Teluk Lada-521, Letkol Laut (P) Gunawan Hutahuruk mengatakan tiba di lokasi KM Mina Sejati pada Minggu, (18/8) sekitar pukul 18:00 WIT dan menurunkan tim negosiasi menggunakan sekoci ke kapal tersebut guna memberikan imbauan agar pelaku menyerahkan diri dan membebaskan para sandera namun tidak ada tanggapan balik.
Kemudian pada Senin, (19/8) pukul 06:00 WIT diturunkan tim pengintai tetapi tidak nampak ada aktivitas di atas KM Mina Sejati, lalu pada pukul 08:00 WIT diturunkan lagi tim tindak guna penggeledahan kapal.
Upaya penggeledahan yang dilakukan sejak pukul 09:00 WIT hingga pukul 13:00 WIT, tim tidak menemukan baik tiga pelaku kriminal, para ABK yang disandera atau pun lima jenazah ABK lainnya yang dilaporkan telah meninggal dunia.