Peluang Bisnis ‘Event’ di Jakarta, Masih Butuh Dukungan Sarpras
JAKARTA — Kepala Laboratorium Pariwisata Program Studi Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita, mengatakan industri event baik pameran maupun pertunjukan di Jakarta masih membutuhkan dukungan sarana dan prasarana.
“Kalau dari segi venue di Jakarta itu lengkap, namun ketika ikut bidding (tender) kalah karena sarana dan prasarana kita tidak lengkap,” kata Diaz di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Menurut Diaz, banyak dari penyelenggara kegiatan (event organizer) yang gagal menyelenggarakan pameran maupun pertunjukan yang sifatnya internasional hanya karena masalah lalu lintas untuk menuju venue.
“Kita gagal karena tidak dapat memberikan jaminan suatu event dapat diselenggarakan tepat waktu. Akhirnya banyak peluang itu yang diambil negara tetangga Singapura,” ujar dia.
Padahal, kata Diaz peluang dari bisnis event ini sangat besar bisa mencapai empat kali produk domestik bruto (PDB).
“Itulah yang membuat banyak dari kegiatan internasional yang memilih diselenggarakan di Bali yang dari segi sarana, prasarana, termasuk keamanan dinilai lebih menjanjikan” kata Diaz yang didamping Kaprodi Bidang Vokasi Pariwisata Univesitas Indonesia, Budiman.
Sejauh ini untuk Jakarta kalender kegiatan masih didominasi kegiatan pameran yang sifatnya nasional, termasuk untuk pertunjukan musik.
Diaz mengatakan sejauh ini peminat vokasi pariwisata dan penyelenggaraan kegiatan (event) ini sangat besar.
“Target kami setelah lulus mahasiswa dapat langsung bekerja atau bahkan dapat menjalankan usaha sendiri,” ujar dia.
Diaz mengatakan dari enam semester yang wajib diikuti sebelum lulus mahasiswa diharuskan mengikuti job training selama tiga semester setelah sebelumnya mengikuti perkuliahan selama dua semester, ditambah satu semester lagi magang di berbagai perusahaan.