Pakar UGM Nilai PLN Perlu Membangun Pembangkit Listrik Tersebar

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA –  Pakar Energi Terbarukan Fakultas Teknik UGM, Ahmad Agus Setiawan, ST, MSc, PhD, menilai perlunya pembangunan pembangkit listrik tersebar atau distributed power generation oleh PLN sebagai upaya untuk mengatasi persoalan sistem kelistrikan di tanah air saat ini.

Hal itu diungkapkannya, menanggapi peristiwa terhentinya pasokan listrik hampir di separuh wilayah pulau Jawa beberapa waktu terakhir.

“Pembangkit listrik tersebar menjadi opsi saat ini, kalau di sistem pemerintahan itu, semacam otonomi daerah namun masih dikelola oleh PLN,” kata Ahmad Agus Setiawan, di UGM, Selasa (6/8/2019).

Dikatakan Agus, selama ini, sistem pembangkit listrik yang dibangun PLN memakai sistem interkoneksi dari Jawa hingga Bali. Sehingga apabila sistemnya tidak dikondisikan dalam posisi aman maka salah satu saja mengalami gangguan akan terkena seluruhnya.

“Jadi ini sistem besar, yang kita tawarkan itu distribusi model kecil-kecil dan bisa on tapi cakupannya area kecil,” katanya.

Menurutnya, kejadian listrik padam hampir di separoh pulau Jawa pada hari Minggu kemarin bisa saja akibat gangguan kecil namun bisa memutus aliran listrik yang interkoneksi dari Jawa hingga Bali.

Meski ia menyebutkan pernyataan PLN soal penyebab pemadaman sering berubah, terakhir menyebutkan soal pohon sengon yang terlalu tinggi menyentuh kabel SUTET dan sebagainya.

Namun Ahmad Agus menilai perusahaan listrik negara ini perlu memperkuat sistem kelistrikan se-Jawa Bali karena menjadi tulang punggung kelistrikan nasional.

“Sesuai standar dan prosedurnya setiap pembangkit listrik mestinya memiliki genset sendiri namun jumlah kapasitas sangat kecil untuk mencakup distribusi wilayah yang tersebar luas,” katanya.

Lihat juga...