Iduladha, Kulit Ketupat dan Arang Laris Manis di Bekasi
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Momentum hari raya Iduladha 1440 Hijriah, dimanfaatkan para pedagang di pasar tradisional dan toko kelontong di Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk menjual kebutuhan memasak daging kurban, terutama arang dan tempat pembakarannya.
Arang dan tempat pembakaran tampak dipajang di tempat paling depan di setiap toko kelontong atau pun pasar tradisional di Kota Bekasi. Arang dijual Rp5.000 satu bungkus, dan tempat pembakaran Rp25 ribu. “Sudah banyak yang beli buat stok besok lebaran Iduladha,”ujar Asep (38), penjual arang di Pasar Jatiwarna, Sabtu (10/8/2019).
Menyambut Iduladha juga dimanfaatkan oleh perajin kulit ketupat di beberapa pasar tradisional. Mereka, menempati lahan kosong di pasar dengan menjual daun kelapa, sekaligus menerima jasa pembuatan kulit ketupat.

“Saya menjual satu kulit ketupat satuannya Rp1.000, untuk satu kulit ketupat dibuat dari satu helai dahan daun kelapa. Tapi, ini sudah mengerjakan pesanan saja, pesan mencapai 800an harus selesai hari ini,” ujar Sugeng, dibantu tiga orang saat membuat kulit ketupat.
Fitri (28), perajin kulit ketupat lain, sengaja mengumpulkan empat orang ibu-ibu di pasar Kecapi Pondokmelati. Mereka mengambil tempat khusus di pinggir jalan untuk menjual daun kelapa dan kulit ketupat kepada pengunjung pasar.
“Kami jual untuk 10 kulit ketupat Rp15 ribu, kalau daun kelapa saja sepuluh helai Rp7.500. Lumayan, pesanan banyak menjelang Iduladha. Ini kan jualan sehari ini saja, besok sudah tidak lagi,” kata Fitri.