Mengenal Meteoroid, Meteor, dan Meteorit
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Aerolit ini ada dua tipe. Yang pertama Chondrite yang merupakan meteorit yang wujudnya mirip batuan biasa dan termasuk dalam golongan non logam. Umumnya memiliki usia setara dengan usia tata surya, yaitu kisaran 4,5 miliar tahun,” papar Widya.
Terkadang ditemukan asam amino atau unsur organik lainnya dalam meteorit yang paling umum jatuh ke bumi ini.
“Tipe kedua adalah Achondrite, yang tampak seperti basalt. Yaitu batuan vulkanik berwarna gelap, berstruktur bulir halus berunsur besi, magnesium dan bercampur silika. Dan umumnya terdapat unsur pyroxene dan olivine atau granit,” ucap Widya lebih lanjut.
Jenis meteorit lainnya adalah siderite, yang materinya dominan unsur besi dan nikel. Materi ini umum ditemui pada pusat terdapat proto planet. Jenis ini terdiri dari tiga tipe, yaitu ataxite, hexahedrite dan octahedrite.
“Ada kemungkinan bahwa tipe ini merupakan bahan baku dari senjata pusaka zaman dahulu kala. Yang sering disebut sebagai batu bintang,” ujar Widya.
Jenis meteorit berikutnya adalah campuran dari dua jenis yang disebut sebelumnya yaitu siderolit atau litosiderit. Terdiri dari dua tipe yaitu mesosiderite dan pallasite.
Dari banyak penelitian terkait meteorit, ditemukan struktur kristal yang diduga adalah fosil mikroba dan bakteria yang mengandung senyawa polycyclic aromatic hydrocarbon dan magnetite.
“Ditemukan adanya enam macam asam amino yang terkait dengan protein yang selama ini dikenal di bumi. Tapi ada sekitar 12 lainnya yang tidak pernah ditemukan. Ini adalah tantangan bagi para ahli atrobiologi,” pungkas Widya.