Atraksi Pantai Wartawan De Mansion Belum Pulih Usai Tsunami

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Kurniawan mengungkapkan semua kerusakan atraksi, amenitas sudah dilaporkan ke instansi terkait. Laporan disebutnya sudah disampaikan kepada Kementerian Pariwisata meski enam bulan usai tsunami tidak ada perhatian.

Sebagai pengelola langkah yang dilakukan hanya membersihkan puing-puing kerusakan, membuat pagar darurat pada area wisata di pantai WDM tersebut.

Sembari berharap ada perhatian dari pemerintah, Kurniawan menyebut atraksi pantai WDM sangat menarik untuk dikunjungi. Sebab pantai di sisi barat Lampung Selatan itu cukup unik karena dianugerahi bentang alam indah.

Berada di jalan lingkar pesisir, ditempuh dari pelabuhan Bakauheni hanya sekitar 45 menit. Sisi pantai sebelah timur dari bukit botak, bebatuan hitam seperti lava dingin Gunung Krakatau jadi hiasan. Dari sisi timur wisatawan bisa menikmati matahari terbit (sunrise).

“Bebatuan hitam itu bukti letusan Krakatau ratusan tahun silam yang menjadi sumber tsunami di pesisir,” papar Kurniawan.

Sementara di sisi barat bukit botak, sajian dari pantai WDM dihiasi pasir putih. Keunikan lain adanya air panas belerang diduga keluar dari Gunung Rajabasa kerap dijadikan lokasi untuk terapi kesehatan.

Meski sudah tidak muncul namun wisatawan bisa menikmati matahari terbenam (sunset) terutama bagi pecinta fotografi. Sejumlah pehobi memancing bahkan sudah mulai bisa melakukan aktivitas memancing di pantai WDM.

Tiga goa di atas bukit diantaranya  Goa Akas, Sagring dan Marguce sebagai daya tarik masih bisa dikunjungi.

Selain itu lokasi bersejarah adanya makam keramat di atas bukit tepat di atas pantai WDM kerap dijadikan lokasi wisata religi. Lokasi yang belum ditata usai tsunami membuat wisatawan sebagian enggan berwisata di pantai WDM.

Lihat juga...