Siswa Pelaku Penganiayaan di SMK Bina Maritim Terancam Dikeluarkan

Editor: Mahadeva

Getrudis Ola orang tua YRB, yang melakukan penganiayaan menyebut, anaknya tersebut sejak kecil ditabrak angkutan kota di Waioti. Dokter yang merawat anaknya mengatakan, anaknya akan mengalami gangguan otak, dan memang pembawaan anaknya berbeda dibandingkan ketiga saudaranya.

“Anak saya, waktu berumur empat tahun ditabrak mobil dan dokter katakan dia akan mengalami geger otak. Memang pembawaan anak saya berbeda dibadingkan saudaranya yang lain,” sebutnya.

Getrudis pasarah meminta maaf atas perlakuan anaknya. Dirinya berharap, agar anaknya jangan dikeluarkan dari sekolah, karena akhir Juni 2019 siswa kelas II termasuk anaknya akan menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL). “Saya meminta maaf kepada para korban dan keluarganya atas perlakukan anak saya. Juga kepada pihak sekolah. Memang anak saya memiliki pembawaan agak lain setelah ditabrak,” ujarnya.

Getrudis berharap, pihak sekolah bisa mengambil jalan perdamaian. Dirinya berharap, agar pihak kepolisian bisa memfasilitasi penyelesaian secara kekeluargaan demi masa depan anak-anak yang masih sekolah.

Lihat juga...