Setelah Pertemuan G20, Trump Siap Kenakan Lebih Banyak Tarif Pada China
Pada Minggu (9/6/2019), Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan penyelesaian ketegangan perdagangan saat ini harus menjadi prioritas utama bagi ekonomi G20.
China melaporkan pada Senin (10/6/2019) bahwa ekspornya secara tak terduga tumbuh 1,1 persen pada Mei dari tahun lalu meskipun tarif AS lebih tinggi, tetapi impor turun paling besar dalam hampir tiga tahun. Beberapa analis mencurigai eksportir China mungkin telah melakukan pengiriman ke Amerika Serikat untuk menghindari potensi tarif baru AS.
Tarif Meksiko
Banyak kelompok bisnis AS menentang tarif, dengan perusahaan khawatir akan melambatnya permintaan karena mereka memberikan harga yang lebih tinggi kepada konsumen dan produsen di berbagai produk.
Akhir bulan lalu Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif pada barang-barang Meksiko jika Meksiko tidak setuju untuk mengambil langkah-langkah kuat mengekang aliran sebagian besar migran Amerika Tengah yang melintasi perbatasan AS-Meksiko.
Washington dan Mexico City mencapai kesepakatan pada Jumat (7/6/2019) untuk menghindari tarif, menghapus untuk sementara waktu setidaknya prospek bahwa Amerika Serikat akan menemukan dirinya dalam perang dagang dengan dua dari tiga mitra dagang terbesarnya.
Ekuitas global naik pada Senin (10/6/2019) dan dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang. Peso Meksiko naik lebih dari dua persen terhadap greenback, membalikkan sebagian besar kerugiannya dari beberapa minggu terakhir.
Trump yang telah menerapkan proteksionisme sebagai bagian dari agenda “America First” mengatakan pada Senin (10/6/2019) ancaman tarif terhadap Meksiko akan dipulihkan kembali jika Kongres Meksiko tidak meratifikasi bagian lain dari pakta migrasi. [Ant]