Petani di Roga Diajak Membuat dan Menggunakan Pupuk Organik
Editor: Mahadeva
ENDE – Tanah di Dusun Toba dan Desa Roga sangat subur. Hal tersebut seperti lazimnya, tanah yang ada di lereng pegunungan lainnya.
Pepohonan kemiri, kopi, durian tampak menghijau di kawasan Desa Roga. Aktivitas bertani masyarakat, mulai berubah positif setelah masuknya Yayasan Tananua ke wilayah tersebut.
Intervensi dilakukan lewat program Peningkatan Layanan Alam bagi Penghidupan yang Berkelanjutan. Program dijalankan di lima desa di sekitar Kawasan Taman Nasional Kelimutu. Kerja sama yayasan Tananua, yang didanai Burung Indonesia dan CEPF, mulai berjalan pada 1 Mei 2016.

“Ada delapan kelompok tani, namun yang banyak didampingi hanya empat kelompok saja. Ada tiga kelompok di Dusun Toba dan satu di Dusun Rogaria,” sebut Elias Mbani, pendamping kelompok tani Yayasan Tananua Flores, Senin (24/6/2019).
Di kelompok tani yang didampingi, para petani bekerja di sekitar kawasan Taman Nasional Kelimutu (TNK). Tidak sedikit yang bersentuhan langsung dengan wilayah penyangga kawasan TNK. “Kami memfasilitasi pembentukan 17 kelompok tani yang tersebar di lima desa dampingan. Desa Roga di Kecamatan Ndona Timur, Desa Pemo dan Wolokelo di Kecamatan Kelimutu serta Desa Woloara, Nduaria dan Niowula di Kecamatan Detusoko,” jelasnya.
Tujuan pendampingan, agar petani tidak terlena dengan penggunaan pupuk kimia. Harapannya, kawasan di sekitar TNK tidak tercemar. Petani, difasilitasi cara mengolah kembali sisa-sisa tanaman dan tumbuhan di kebunnya, untuk dijadikan pupuk organik.