Pawai Obor Meriahkan Malam Takbir di Bakauheni

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Malam terakhir Ramadan menandai berakhirnya bulan suci, ditandai kumandang takbir. Jemaat masjid di wilayah Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) pun memeriahkannya dengan menggelar pawai obor.

Ardyanto, panitia kegiatan pawai obor malam takbir, menyebut pawai obor diikuti oleh ratusan warga dari sejumlah masjid. Di antaranya dari masjid Kelawi Dalam, Way Baka dan Kayu Tabu.

Menurutnya, pawai obor merupakan kegiatan rutin tahunan. Sementara, obor dibuat dari bambu yang banyak terdapat di wilayahnya. Proses sederhana pembuatan obor atau oncor memakai sumbu dengan bahan bakar solar.

Ardyanto mengatakan, pawai obor bertujuan untuk membawa suasana meriah malam kemenangan bulan puasa. Sekaligus menjadi pengingat bagi generasi muda, bahwa pada masa lalu penerangan memakai obor. Di zaman modern, meski sudah menggunakan listrik, obor juga menjadi simbol terang dalam kegelapan.

“Pawai dilakukan dengan cara berjalan kaki dengan mengumandangkan takbir, sebagian diiringi dengan tabuhan kentongan serta bunyi-bunyian sebagai kemeriahan malam takbir,” terang Ardyanto, Selasa (4/6/2019) malam.

Ardyanto, Ketua Panitia Takbir Keliling Dusun Kayu Tabu, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan -Foto: Henk Widi

Ardyanto juga menyebut, kegiatan pawai obor saat malam takbir sudah disepakati oleh masyarakat. Pawai obor dengan berjalan kaki, sekaligus untuk lebih menciptakan kebersamaan di antara remaja masjid.

Melalui kegiatan malam takbir menggunakan obor dan jalan kaki, kata Ardyanto, juga salah satu upaya mengajak anak-anak untuk tidak melakukan konvoi di jalan raya.

Lihat juga...