Minyak Melonjak, Dipicu Harapan Kesepakatan Perdagangan AS-China
NEW YORK — Harga minyak melonjak, naik lebih dari satu dolar AS per barel pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah diberitakan bahwa China dan Amerika Serikat memulai kembali pembicaraan perdagangan menjelang pertemuan di KTT G20 akhir bulan ini, yang memicu harapan bahwa kedua negara itu akan menyelesaikan perang dagang yang sedang berlangsung.
Tanda-tanda positif pada perdagangan global telah membantu meredakan kekhawatiran pasar akan potensi perlambatan permintaan energi, para analis mencatat.
Sementara itu, ketegangan yang berlarut-larut di Timur Tengah menyusul serangan pekan lalu terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman, memicu kekhawatiran tentang gangguan produksi, juga memberikan dukungan terhadap harga minyak.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 1,97 dolar AS atau 3,8 persen, menjadi menetap di 53,90 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,20 dolar AS atau 2,0 persen, menjadi ditutup pada 62,14 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
“Melakukan percakapan telepon yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Kami akan mengadakan pertemuan diperpanjang minggu depan di KTT G-20 di Jepang. Tim kami masing-masing akan memulai pembicaraan sebelum pertemuan kami,” Presiden AS Donald Trump mencuit melalui akun Twitternya.
China, yang sebelumnya menolak mengatakan apakah kedua pemimpin akan bertemu, mengonfirmasi pertemuan itu.
“Pembicaraan itu tidak berfungsi secara efektif, dan kerusakan pada ekonomi global telah tumbuh setiap hari,” kata John Kilduff, seorang mitra di Again Capital LLC di New York.