Dorong Kemajuan UMKM, Pemprov Bali Gratiskan Stan di Pameran PKB
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Format ke depan agar lebih banyak yang bisa ikut pameran, semuanya kebagian. Ini tentu melalui seleksi yang baik pula,” katanya menjelaskan.
Mengenai stan yang selama ini disewakan di arena PKB, Gubernur Koster menganggap pemasukan dari penyewaan stan tersebut sesungguhnya sangat kecil.
“Saya hitung tak sampai Rp 2 miliar. Jadi menurut saya, PKB ini bukan tempat untuk mencari uang, apalagi jika yang dibebani adalah para peserta UMKM di Bali,” kata Gubernur asal Buleleng ini.
Gubernur mengaku sudah dari dulu berniat untuk menggratiskan stan di PKB bagi para perajin yang berasal dari UMKM tersebut. “Untuk itu ketika saya terpilih, langsung saya buatkan payung hukum yang mengatur, yakni peraturan gubernur baru agar bebas dari pungutan,” katanya.
Untuk itu, para peserta pameran juga diimbau agar aktif membuka jaringan baru untuk memajukan usahanya. Gubernur menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan dialog tentang apa saja yang jadi kendala UMKM di Bali.
“Nanti kita akan bantu semua perajin di Bali dalam membuka jaringan dan pasar, akses keluar daerah hingga ke negara lain, termasuk juga dengan membuat rumah desain industri kreatif branding Bali. Kita fasilitasi gratis,” ucapnya bersemangat. Bahan baku, modal, pemasaran, atau apapun, kita akan carikan jalan keluarnya. Semua untuk memajukan dan menumbuhkan kekuatan ekonomi kerakyatan di Bali, itu cita-cita kami,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Menurut Koster, PKB 2019 betul-betul hendaknya dapat diisi dengan materi yang baru, yang secara general akan lebih mengedepankan budaya dan seni tradisi Bali yang ada di desa-desa adat.
“Silahan nanti lihat pawai pembukaannya, pasti akan beda suasananya. Begitu pula dengan materi seni yang dilombakan, akan banyak pembaharuan,” tegas Koster.